Pelajaran
1 Martabat luhur sebagai citra Allah
1.
Mengenal diri adalah hal yang penting bagi
kita, agar kita dapat semakin menerima dan mencintai diri kita dengan
semestinya.
2. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang
sama persis. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Setiap orang mempunyai kekhasannya masing-masing. Baik yang bersifat fisik
maupun yang non fisik untuk setiap orang berbeda-beda.
Setiap
orang memiliki keunikan masing-masing. Keunikan yang dimiliki oleh setiap orang
adalah anugerah Allah. Allah menciptakan manusia secara unik karena mempunyai
maksud dan tujuan yang unik/khas dalam diri kita masing-masing.
3.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kata “ Citra” Adalah sebagai gambar,
rupa, bayangan. Kata citra menunjukkan pada
suatu identitas atau ciri seseorang yang berkaitan dengan tindakan,
sifat atau karakter seseorang.
4. Kata citra dapat diartikan sebagai
gambaran yang menunjuk pada identitas atau ciri seseorang atau kelompok. Kata
citra juga mempunyai makna keserupaan, kesegambaran atau kemiripan antara
seseorang atau kelompok yang dicitrakan. Misalnya: seorang anak merupakan citra
atau gambaran orangtuanya karena mempunyai keserupaan, gambaran, atau kemiripan
dalam hal tertentu. Ia pun sekaligus mempunyai tanggung jawab menampilkan citra
orang tuanya sebaik mungkin. Dengan kata lain, gambaran tentang orangtua bisa
dikenali melalui ciri-ciri fisik atau pola tindakan anaknya. Demikian pula
halnya citra masyarakat tercermin dalam
perilaku setiap anggota masyarakat.
5. Manusia diciptakan Allah serupa dan
segambar dengan-Nya, hal ini berarti bahwa manusia mempunyai keserupaan dan
kesegambaran dengan Allah, bahwa manusia itu mirip dengan Allah. Sebagaimana
seorang anak memiliki kemiripan dg orang tuanya karena lahir dari mereka, dan
hidup bersama mereka, demikian pula manusia dengan Allah. Manusia mempunyai
kemiripan dg Allah.
6. Sejauh terlukiskan dalam Kitab Suci,
istilah citra Allah hanya dikenakan pada manusia, tidak dikenakan pada ciptaan
Tuhan lainya. Hanya manusia yg disebut citra Allah. Karena manusia diciptakan
sebagai citra Allah, manusia memiliki martabat sebagai pribadi: manusia bukan
hanya sesuatu, melainkan seseorang. Ia mengenal dirinya sendiri, mengabdikan
diri dalam kebebasan dan hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, dan berkat
rahmat ia dipanggil membangun relasi dengan Allah, Pencipta-Nya.
7. Sebagai citra Allah, manusia diberi
karunia khusus berupa akal budi, kebebasan, dan hati nurani.
Kemampuan-kemampuan dasar itulah yang membedakan antara manusia dan ciptaan
Tuhan lainya. Karena semua manusia adalah citra Allah, berasal dari Allah yang
sama dan sama-sama dikasihi Allah, maka semua manusia mempunyai ikatan
kesatuan. Mereka harus saling mengasihi, menghormati, tidak saling menghina dan
merendahkan serta hidup sebagai saudara satu terhadap yang lain.
8. Manusia memiliki daya cipta, rasa dan
karsa serta menjadi makhluk rohani yang memiliki raga/tubuh, jiwa, dan Roh,
yang terarah pada keabadian.
Ø Cipta atau akal
budi, merupakan
daya yang dimiliki manusia untuk dapat mengerti dan menyadari dirinya sendiri,
dunia sekitar, bahkan mengerti tentang Penciptanya. manusia
memiliki akal atau kepandaian.
Dengan akalnya manusia dapat:
-
menciptakan
sesuatu yang memperlancar dan mempermudah kehidupannya, misalnya; membuat
sepeda motor, mobil, pesawat terbang dll.
-
Mengendalikan
diri dan yang diluar dirinya, misalnya ; menyuburkan tanah yang gersang dg
cara-cara hasil temuannya, bila hujan turun manusia menggunakan payung.
-
Mampu
berbuat sesuatu dengan sadar.
-
Mempunyai
kesadaran akan apa yang dilakukan, misalnya; makan, minum, belajar dll.
-
Mengembangkan
dirinya dan membuat sejarah hidupnya.
-
Membangun
hubungan yang khas dengan sesamanya dan dengan Tuhan Penciptanya.
Ø Rasa, sebagai manusia pasti memiliki perasaan atau afeksi.
Misalnya rasa tentang keindahan, kebahagiaan, kesedihan, bangga, cemas dsb. Perasaan dalam diri manusia dapat timbul
dari sesuatu di luar dirinya ataupun di dalam dirinya. Tanpa adanya
perasaan ini manusia akan menjadi
seperti robot yang tidak bisa tersenyum atau menangis. Sangat penting bagi setiap orang untuk
melatih dan mengendalikan perasaannya khususnya dalam hidup bersama dengan
sesamanya. Allah memberikan dalam diri setiap manusia suara hati atau hati nurani.
Suara hati adalah suara dalam hati manusia yang memerintahkan dirinya untuk
berbuat baik dan melarangnya berbuat jahat.
Ø Karsa/kehendak, adalah kemampuan
manusia untuk dapat memilih, menentukan, memutuskan sesuatu. Dengan karsanya
manusia memiliki daya mau atau tidak mau. Dan membuat
manusia senantiasa berusaha dan berjuang untuk memberikan yang terbaik di dalam
bekerja atau berkarya. Karena karsa ini pulalah manusia memiliki daya juang
dalam hidupnya dan tidak lekas menyerah atau putus asa.
Ø Raga/Tubuh adalah unsur lahiriah manusia, unsur
daging yang dapat dilihat, didengar, disentuh, dan sebagainya atau seluruh
bidang kehidupan manusia yang fisik-material, yaitu segala sesuatu yang
menyangkut segi jasmani atau badani hidup manusia.
Ø Jiwa adalah unsur batiniah manusia yang tidak
dapat dilihat. Jiwa manusia meliputi beberapa unsur, pikiran, emosi (perasaaan)
dan kehendak. Dengan pikirannya, manusia dapat berpikir. Dengan perasaannya
manusia dapat mengasihi dan dengan kehendaknya, manusia dapat memilih.
Ø Roh adalah prinsip kehidupan manusia. Roh
adalah nafas yang dihembuskan oleh Allah ke dalam manusia dan kembali kepada
Allah, kesatuan spiritual dalam manusia. Roh adalah sifat alami manusia yang
'immaterial' yang memungkinkan manusia berkomunikasi dengan Allah, yang juga
adalah Roh.
*****************************************************************************
Di dalam Kitab kejadian 1:25-31 tertulis demikian:
1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak
dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas
ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di
bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala
binatang yang merayap di bumi."
1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala
tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang
buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara
dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.
1:31 Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu,
sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.
Dari teks di atas kita tahu bahwa
Allah menciptakan manusia secara istimewa. Dia pertama-tama menciptakan langit,
bumi dan segala isinya sebagai tempat persiapan bagi manusia ciptaan-Nya.
Karena itu manusia istimewa di hadapan-Nya. Selain itu manusia istimewa karena
diciptakan secitra dengan Allah.
Secitra berarti serupa atau
segambar, berarti manusia diciptakan sesuai dengan gambaran dan rupa Allah
(ayat 26-27). Itulah mengapa manusia sangat istimewa dibandingkan dengan
ciptaan Allah yang lainnya.